Headlines News :
Home » » Perbankan Tidak Mungkin Garap Micropayment Sendiri

Perbankan Tidak Mungkin Garap Micropayment Sendiri

Written By Admin on Saturday 25 June 2011 | 00:17

Perbankan Tidak Mungkin Garap Micropayment Sendiri


BANK Indonesia (BI) meminta kalangan perbankan tidak menganggap operator seluler sebagai pesaing dalam bisnis micropayment. Mereka justru mendorong interoperabilitas antara sektor perbankan dan industri telekomunikasi.

''Segmen yang digarap operator seluler berbeda dengan bank. Perbankan tidak mungkin mampu menggarap bisnis micropayment sendirian karena tak sanggup masuk ke pelosok IndoneTautansia,'' ungkap Analis Madya Senior Direktorat Akunting & Sistem Pembayaran Bank Indonesia Ida Nuryanti pada diskusi tentang Sinergi Perbankan & Operator dalam Mendorong Less Cash Society, Kamis (23/6), di Jakarta.

Bertolak belakang dengan sektor perbankan, wilayah pemasaran operator seluler justru menjangkau pelosok. Seiring dengan kompetisi di industri seluler yang mengetat, operator seluler pun harus mencari bisnis alternatif yang menghasilkan pendapatan.

''Pertumbuhan layanan suara dan SMS sudah stagnan. Kami harus mencari bisnis alternatif yang masih tumbuh. Bisnis yang sesuai ialah micropayment,'' papar General Manager T-Cash Management PT Telkomsel Reyhan.

Potensi pasar micropayment sangat besar. Potensi transaksinya sekitar Rp200-293 triliun dan 77% transaksi ritel masih dilakukan secara tunai. Artinya, peluang untuk mengubah transaksi tunai menjadi nirtunai masih besar. Aliansi antara perbankan dan operator telekomunikasi juga dimungkinkan dan bisa saling melengkapi.

Dunia perbankan memiliki keterampilan dalam mengelola bisnis keuangan. Operator telekomunikasi mempunyai basis pelanggan yang besar dan jangkauan yang luas sehingga mampu menjangkau kalangan yang belum tersentuh sektor perbankan.

Di luar negeri, ada berbagai model bisnis. Pemimpin aliansi bisa bank atau operator. Sejumlah operator seluler di Indonesia telah mengantungi izin dari BI untuk menerbitkan e-money. Sementara izin sebagai penyelenggara pengiriman uang masih sulit diperoleh karena BI menilai penetrasi pasarnya masih kurang.

''Kalau dari sisi sistem pembayaran, Indonesia terbilang maju. Tapi, penetrasinya belum bagus,'' kata Ida.

Karena itu, Ida mendorong operator seluler yang telah mendapat izin sebagai penerbit e-money agar memperbanyak sosialisasi dan edukasi kepada calon pelanggan.

www.mediaindonesia.com
Share this post :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Bang Selular - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger