Headlines News :

Kirim update langsung ke email anda, via RSS feed.GRATIS!

Delivered by FeedBurner

Facebook akan luncurkan E-Money


Facebook dilaporkan tengah menyiapkan peluncuran layanan e-money. Hal ini dilaporkan karena Facebook ingin menjadi lebih dari sekadar jejaring sosial, yang juga bisa memfasilitasi layanan keuangan dalam bentuk uang elektronik.

Laporan yang mengutip informasi dari sumber yang dirahasiakan ini mengungkapkan bahwa Facebook tengah berusaha mendapatkan persetujuan dari regulator Irlandia. Jika berhasil, pengguna bisa menyimpan uang di Facebook dan bisa digunakan untuk melakukan pembayaran atau dikenal dengan istilah e-money.

Raksasa jejaring sosial ini juga dilaporkan telah melakukan pembicaraan dengan setidaknya tiga startup London, yang menawarkan layanan transfer uang online dan melalui mobile.

Juru bicara Facebook menolak mengomentari laporan soal rencana e-money tersebut. Demikian seperti dilansir The Next Web, Minggu (20/4/2014).

Layanan e-money dan pengiriman uang disebut akan membantu Facebook lebih relevan di pasar negara berkembang dan mendapatkan lebih banyak pengguna di sana.

Source

Jumlah pengguna internet Indonesia capai 71,19 juta pada 2013



Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bersama Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 71,19 juta orang hingga akhir tahun lalu.

Jumlah tersebut berarti tumbuh 13 persen dibandingkan catatan akhir 2012 yang sebanyak 63 juta orang, ujar Ketua Umum APJII Sammy Pangerapan dalam pemaparan hasil kerja sama APJII dan BPS, Rabu (15/1).

Dengan jumlah tersebut, dan bila dibandingkan dengan total populasi jumlah penduduk Indonesia, maka menurut Sammy, penetrasi internet di Indonesia adalah sekitar 28 persen.

Terima kasih atas kerja sama BPS, atas kerja samanya dalam melakukan survei internet, agar pemerintah dan masyarakat Indonesia pada umumnya, tahu posisi industri internet saat ini," katanya.

APJII menilai dengan hasil tersebut, maka langkah Indonesia untuk menyesuaikan tuntutan Millennium Development Growth (MDGs) yang juga disepakati International Telecom Union (ITU), bahwa pada tahun 2015 penduduk bumi sudah harus melek internet 50 persen belum tercapai.

Kita punya dua tahun lagi untuk mengejar ketertinggalan, tegas Sammy.

APJII akan melanjutkan kerja sama dengan BPS tahun ini, yaitu dalam hal survei penggunaan TIK sektor rumah tangga, lanjuta survei P2SKTI sektor bisnis, survei pengguna melalui internet anggota APJII, workshop ICT indeks, dan training terkait ICT dan statistik.

Source

Layanan Data dan Broadband Dongkrak Pertumbuhan Telkom


PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) membukukan pertumbuhan laba bersih sepanjang 2013 sebesar 10,5 persen menjadi Rp 14,2 triliun. Layanan data dan broadband menjadi penggerak pertumbuhan.

Pengguna  layanan Fixed Broadband meningkat sebesar 28,7 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi 3,0 juta pelanggan. Pengguna layanan mobile data juga meningkat 10,8 persen menjadi 60,5 juta pengguna.

Telkomsel membukukan pendapatan sebesar Rp 10,5 triliun dari layanan data atau meningkat sebesar 35,6 persen dari tahun lalu. Total layanan mobile data dan pendapatan fixed broadband meningkat sebesar 25,6 persen menjadi Rp 15,1 triliun.

Selama 2013 Telkomsel mencatat pertambahan 6,4 juta menjadi 131,5 juta pelanggan. "Layanan data, khususnya mobile data, merupakan pendorong pertumbuhan Telkom sebesar 35,6 persen," kata Direktur Utama Telkom Arief Yahya, dalam laporan keuangan, Jumat (7/3).

Telkom terus mendorong performa Telkomsel secara konsisten dengan terus menggali peluang bisnis legacy yaitu voice dan SMS. Perseroan juga memperkuat bisnis utama yaitu mobile broadband serta meningkatkan platform dan bisnis digital.

Pada bisnis jaringan tetap, Telkom terus mengembangkan Indonesia  Digital Network. Sampai dengan akhir Desember 2013, kapasitas jaringan akses Telkom mencapai 8,2 juta, terdiri dari Fiber to the Home (FTTH), Fiber to the Curb (FTTC)dan ADSL. Telkom juga telah melakukan instalasi sebanyak 82,8 ribu titik akses wifi di area publik.

 Titik akses ini dapat dinikmati oleh para pelanggan Telkom dan Telkomsel. Pada sisi transport, Telkom telah menyelesaikan jaringan backbone Id-Ring di seluruh nusantara sepanjang 68,8 ribu kilometer dari target sebanyak 75 ribu kilometer di 2015.

Source

Sejarah Perkembangan Teknologi Nirkabel



Sebelum jauh mendalami dunia Broadband yang saat ini sudah menjadi target pasar seluler mengeser pasar voice dan sms, sebaiknya kita memulai dengan mengenal perkembangan teknologi seluler dari generasi ke generasi

Yang pertama harus diketahui adalah huruf “ G ” di situ berarti Generasi, jadi ketika anda mendengar ada orang yang berbicara mengenai jaringan 4G, maka itu artinya mereka sedang membicarakan mengenai jaringan wireless berbasis pada teknologi jaringan generasi ke 4.

Agar lebih faham mari kita telusuri dari generasi pertama (1G) dimana ponsel benar-benar disebut ponsel, tidak disebut ponsel pintar (smart phone) atau ponsel bodoh, atau ponsel super atau apapun itu. yang pasti mereka akan terlihat menonjol di saku anda.

Mereka sangat sederhana hanya digunakan untuk menelfon saja. tidak ada yang lain, tidak ada fitur jejaring sosial, tidak membutuhkan flash player 10.1 tidak ada yang mengupload hasil jepretan kamera 5 Mega Pixel ke filcker dan mereka tidak berubah menjadi hotspot nirkabel yang bisa menghubungkan beberapa ponsel lainnya ke internet.

Teknologi sekarang sudah sangat maju dan GPRS, EDGE, UMTS, HSDPA adalah generasinya. GPRS adalah generasi pertamanya disusul dengan Edge dengan memberikan layanan agak cepat lalu 3G dengan menghadirkan layanan tercepat dan akhirnya teknologi sekarang 3.5G menyingkirkan semua dengan menghadirkan layanan sangat cepat untuk mengakses data, dan mungkin akan hadir layanan 4G.

Perjalanan Generasi

G stands for Generation and is related to data transmission speed

  1. 1G - Original analog cellular for voice (AMPS, NMT, TACS) 14.4 kbps
  2. 2G - Digital narrowband circuit data (TDMA, CDMA) 9-14.4 kbps
  3. 2.5G - Packet data onto a 2G network (GPRS, EDGE) 20-40 kpbs
  4. 3G - Digital broadband packet data (CDMA, EV-DO, UMTS, EDGE) 500-700 kbps
  5. 3.5G - Replacement for EDGE is HSPA 1-3 mbps and HSDPA up to 7.2Mbps
  6. 4G - Digital broadband packet data all IP (Wi-Fi, WIMAX, LTE) 3-5 mbps
  7. 5G - Gigabit per second in a few years (?) 1+ gbps

GPRS (General Packet Radio Service) : suatu teknologi yang digunakan untuk pengiriman dan penerimaan paket data. GPRS sering disebut dengan teknologi 2.5G. Fasilitas yang diberikan oleh GPRS : e-mail, mms (pesan gambar), browsing, internet. Secara teori GPRS memberikan kecepatan akses antara 56kbps sampai 115kbps.

EDGE (Enhanced Data for Global Evolution) : teknologi perkembangan dari GSM, rata-rata memiliki kecepatan 3kali dari kecepatan GPRS. Kecepatan akses EDGE secara teori sekitar 384kbps. Fasilitas yang disediakan EDGE sama seperti GPRS (e-mail, mms, dan browsing).

UMTS (Universal Mobile Telecommunication Service) : perkembangan selanjutnya dari EDGE. UMTS sering disebut generasi ke tiga (3G). Selain menyediakan fasilitas akses internet (e-mail, mms, dan browsing), UMTS juga menyediakan fasilitas video streaming, video conference, dan video calling*). Secara teori kecepatan akses UMTS sekitar 480kbps.

HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) merupakan perkembangan akses data selanjutnya dari 3G. HSDPA sering disebut dengan generasi 3.5 (3.5G) karena HSDPA masih berjalan pada platform 3G. Secara teori kecepatan akses data HSDPA sama seperti 480kbps, tapi pastinya HSDPA lebih cepat lah. Kalau gak lebih cepat apa gunanya menciptakan HSDPA. Semakin baru tekonologi pastinya semakin bagus.

Perkembangan teknologi nirkabel dapat dirangkum sebagai berikut :

Generasi pertama : hampir seluruh sistem pada generasi ini merupakan sistem analog dengan kecepatan rendah (low-speed) dan suara sebagai objek utama. Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System).

Generasi kedua : dijadikan standar komersial dengan format digital, kecepatan rendah - menengah. Contoh: GSM dan CDMA2000 1xRTT.

Generasi ketiga : digital, mampu mentransfer data dengan kecepatan tinggi (high-speed) dan aplikasi multimedia, untuk pita lebar (broadband). Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO.

Antara generasi kedua dan generasi ketiga, sering disisipkan Generasi 2,5 yaitu digital, kecepatan menengah (hingga 150 Kbps). Teknologi yang masuk kategori 2,5 G adalah layanan berbasis data seperti GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE (Enhance Data rate for GSM Evolution) pada domain GSM dan PDN (Packet Data Network) pada domain CDMA.

4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah "3G and beyond". Sebelum 4G, High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) yang kadangkala disebut sebagai teknologi 3,5G telah dikembangkan oleh WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA adalah sebuah protokol telepon genggam yang memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang akan dapat memberikan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik arah turun).


LTE di Antara Regulasi & Mimpi Penggila Internet

Penikmat internet pastinya sudah tak sabar menunggu kehadiran LTE di Indonesia. Kapan teknologi yang mampu mengunduh data dengan kecepatan 300 Mbps dan unggah 75 Mbps ini akan hadir?

Berikut prediksi dari Mats H. Olson, Senior Vice President & Head of Asia-Pacific Ericsson dikutip dari detikNet (1/11/2013)

"Semuanya sudah siap. Hanya tinggal menunggu regulasi. Dan soal ini, kita harus realistis," ujar pria yang pernah tinggal di Jakarta dan memimpin kantor Ericsson Indonesia.

Mengingat aturan harus dibahas oleh para anggota dewan, sedangkan jadwal pemilihan umum sudah di depan mata, ada kemungkinan LTE diluncurkan setelah pemilu 2014. Begitu LTE hadir, Mats memperkirakan pelanggan Indonesia akan dengan cepat mengadopsinya.

Ada tiga faktor yang jadi pertimbangan Mats. Pertama adalah basis pengguna smartphone yang tinggi. Meskipun penetrasi pengguna ponsel pintar di Indonesia hanya 11%, namun dengan jumlah penduduk 250 juta orang, angka tersebut sudah terbilang tinggi.

Kita bandingkan dengan Australia yang penetrasi smartphone mencapai 60%. dan jumlah penduduk 23 juta penduduk. Total pengguna smartphone di Indonesia masih lebih tinggi dibanding Australia.

Kedua, masyarakat Indonesia sangat keranjingan internt dan sosial media. Mulai dari Facebook, Twitter, Instagram, sampai Path. Dengan adanya LTE, kebiasaan berjejaring akan semakin terfasilitasi.
Hal ketiga adalah penduduk berusia muda. Kaum muda dikenal terbuka terhadap perubahan. Termasuk teknologi baru. Ketika dirasa menguntungkan dan membuat hidup lebih mudah, inovasi terbaru di bidang ICT akan diserap seketika.

Harga

Selain prediksi tanggal rilis, kisaran harga juga menarik untuk diulik. Supaya LTE bisa bermanfaat optimal bagi para penggunanya, harga seharusnya tetap terjangkau dan tidak dipatok jauh dengan 3G. Mats mengusulkan supaya operator menyesuaikan model bisnis.

Menurut Mats, pendapatan yang diperoleh operator Indonesia dari penjualan data 3G masih belum optimal. "Operator menerima kurang dari seharusnya. Hal ini karena model paket all you can eat," tuturnya.

Pria yang sudah lebih dari 20 tahun bekerja di Ericsson ini mengusulkan paket progresif. Untuk layanan basic, harganya harus terjangkau. Tapi ketika telah menembus jumlah data tertentu, pelanggan harus membayar lebih.

Ia menambahkan, "harga premium harus diterapkan untuk pengguna data premium. Selain itu penjualan data pay per view juga bisa dicoba. Di beberapa negara termasuk Amerika Serikat, model bisnis pay per view terbilang sukses".

Dengan penerapan model bisnis yang tepat, operator diharapkan memiliki dana untuk memastikan selalu memberi layanan terbaik. Jangan lagi terjadi, jaringan 3G, tapi untuk browsing rasanya setengah mati.

Source

 

Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Bang Selular - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger