T-Cash yang merupakan produk e-wallet (atau e-money) yang dimiliki oleh Telkomsel ternyata lebih diminati oleh orang luar Jawa ketimbang orang Jawa sendiri. Selain T-Cash, Telkomsel juga memiliki Tap-Izy yang sudah tertanam di dalam chip SIM card (dalam bentuk RFID) dan baru diedarkan di kawasan Jabodetabek.
Seperti diberitakan oleh TRIBUNnews, hingga tahun 2011 lalu jumlah pengguna T-Cash mencapai 8.2 juta pelanggan, di mana 32% penggunanya tinggal di Sumatra dan 14% tinggal di kawasan Sulawesi-Maluku-Papua. Pelanggan di area Jabodetabek hanya menyumbang 12% dari total pengguna. Meskipun memang jumlah penduduk Sumatra secara keseluruhan lebih banyak ketimbang area Jabodetabek, tapi hasil ini membuka mata kita bahwa mereka yang di Sumatra tidak kalah mobile untuk urusan transaksi keuangan.
Selain itu di Sumatra juga dicapai rata-rata harian transaksi terbesar yang menjadi 6 juta Rupiah per hari dari rata-rata 324 transaksi per hari. Wilayah Sulawesi-Maluku-Papua menyumbang nilai 3 juta Rupiah per hari dengan rata-rata 162 transaksi per hari. Sementara kawasan Jabodetabek hanya memiliki angka 1.8 juta Rupiah per hari berdasarkan rata-rata 101 transaksi per hari.
Apa yang sebenarnya banyak dilakukan oleh masyarakat luar Jawa menggunakan T-Cash? Menurut Ricardo Indra, Head of Corporate Communications Division Telkomsel, pelanggan Telkomsel di luar Jawa umumnya memanfaatkan T-Cash untuk beragam transaksi remote payment, di antaranya pengisian ulang pulsa prabayar, pembayaran tagihan listrik, dan transaksi pembayaran lain yang umumnya dilakukan melalui mesin ATM.
Apakah hal itu terjadi karena jumlah mesin ATM di luar Jawa lebih sedikit ketimbang di pulau Jawa? Bisa jadi. Tapi ini merupakan indikasi kuat bahwa e-wallet seperti ini memiliki potensi luar biasa di Indonesia jika digarap dengan serius, apalagi jika ditargetkan untuk masyarakat di luar Jawa yang membutuhkan kemudahan seperti ini untuk berbagai transaksi keuangannya.
Post a Comment